Selasa, 21 April 2015

Raden Ajeng Kartini Di Masa Kini


Raden Ajeng (RA) Kartini menginspirasi perempuan Indonesia berdaya, berwawasan luas dan sukses beremansipasi. Hari ini, bertepatan dengan Hari Kartini, Radar menyajikan liputan tentang wanita-wanita sukses dalam berbagai bidang. Mulai menjadi istri yang baik, sukses menjadi pendidik, aktif di dunia militer, kepolisian, kedokteran, politik, olahraga, entertaintment,
bisnis dan lainnya.

Hj Eti Atiah Budiman, istri Wali Kota Tasikmalaya Drs H Budi Budiman sukses mendampingi sang suami dalam membangun Kota Tasikmalaya.
Dia terinspirasi Kartini yang menjadikan kaum perempuan bukan sebagai saingan bagi kaum pria, namun menjadi mitra pria.
“Ibu Kartini mendorong perempuan meraih kebebasan dengan tidak meninggalkan kewajiban-kewajiban dan peranan perempuan dalam rumah tangga,” ujarnya kepada Radar pekan lalu.
Kartini, kata Hj Eti, menjadikan perempuan sekarang lebih mandiri, berani tampil, bersemangat untuk maju, berani menunjukkan eksistensinya di berbagai bidang dengan prestasi membanggakan.
“Contohnya saat ini banyak perempuan yang menjadi pejabat negara, menjadi menteri, duta besar, gubernur, bupati, camat, lurah, rektor, dekan, anggota legislatif, tokoh yudikatif juga tokoh bisnis,” terangnya.

Dia berharap kaum perempuan di Kota Tasikmalaya dapat lebih meningkatkan kapasitasnya melalui peningkatan daya saing dan kualitas diri. “Mengingat tantangan ke depan yang kita hadapi semakin berat. Sebentar lagi, tepatnya tanggal 31 Desember 2015, kita akan menyambut berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN. Mari kita tingkatkan kualitas diri dan daya saing kita agar dapat bertahan dalam kompetisi Regional ASEAN,” ajaknya.
Tokoh lainnya di edisi ini adalah Hj Iyan Rohmulyana Sudrajat. Dia istri Wakil Wali Kota Tasikmalaya Ir H Dede Sudrajat MP. Ibu dari dua anak ini berkiprah di dunia pendidikan. Dia memimpin sekolah di Gunung Tanjung Kabupaten Tasikmalaya sekaligus mendampingi sang suami yang menjadi pejabat publik.
“Biasanya kalau bapak pergi pagi, saya juga bisa berangkat ke sekolah pagi. Tapi kalau bapak ada tamu yang harus didampingi, biasanya saya mendampingi dulu bapak, baru setelah bapak berangkat, saya berangkat ke sekolah,” tuturnya.
Dalam seminggu Hj Iyan punya waktu selama empat hari berada di sekolah. Yakni hari Senin, Rabu, Jumat dan Sabtu. Kegiatan di sekolah biasanya dia isi dengan melakukan evaluasi bersama para guru. Sedangkan bila tidak pergi ke sekolah, aktivitas Hj Iyan banyak diisi dengan berbagai kegiatan di PKK serta kegiatan lainnya yang berkaitan dengan tugas sang suami sebagai wakil Wali Kota Tasikmalaya.
Sebagai pendidik, dia mengaku senang saat ada anak didiknya yang masuk perguruan tinggi. Terlebih, dia dan para guru kerap ikut mengupayakan caranya agar anak didiknya bisa kuliah melalui program-program beasiswa. “Terlebih sekolah yang saya pimpin tidak berorintasi pada profit. Tapi kami ingin memberikan pendidikan bagi masyarakat,” tegasnya.
Tokoh berikutnya adalah Hj Dede T Widarsih. Dia sukses menjadi politisi perempuan hingga berkiprah menjadi anggota DPRD Jabar. Hj Dede pun sukses memimpin Organda Tasikmalaya dan kini menjadi ketua Organda Jabar.
Tak ketinggalan, perempuan pun sukses menjadi perwira di Polres Tasikmalaya Kota. AKP Aniek Sulistiani menganggap Kartini merupakan motivator dalam hidupnya. Karena emansipasi yang dicanangkan mendorongnya untuk bergabung dalam instansi penegak hukum negara Indonesia itu.
“Tentang Kartini mengingatkan saya beberapa tahun sebelum jadi polisi. Dengan adanya emansipasi menyamakan hak saya dengan laki-laki untuk menjadi seorang polisi,” ungkapnya kemarin (20/4).
Wanita kelahiran Ponorogo, 6 Februari 1965 ini mulai bergabung dalam Polri pada tahun 1865. Dia pernah bertugas di Satuan Lalu Lintas, Komleg, Sepri, Bagops, Binmas, Regiden dan posisi lainnya. “Jadi negosiator Shabara juga pernah,” terang polwan yang kini menjabat di Kasubag Pers Polres Tasikmalaya Kota ini.
Menjadi seorang polisi tidak menghilangkan sosoknya sebagai ibu rumah tangga yang bertanggungjawab mengurus keluarganya. Ibu tiga anak ini tetap bisa membesarkan anak-anaknya hingga dewasa. “Apalagi sekarang kan staf, jadi jam kerjanya hanya pagi sampai sore,” tuturnya.
Tokoh berikutnya adalah Kapten Ckm Wisda Purwandani. Perempuan kelahiran Tasikmalaya 11 Oktober 1966 kini menjabat Kaurkesprevum Kesdam III/Siliwangi. Istri Komandan Subdenpom III/2-2 Tasikmalaya Kapten CPM MT Manansang ini sangat terinspirasi Kartini.
“Kartini sudah mengubah wanita bisa seperti sekarang ini, karena jasanya beliau. Wanita tetap wanita tidak melupakan kodratnya sebagai ibu dan juga sebagai istri,” tuturnya. Untuk selengkapnya baca halaman

1 komentar:

  1. SAYA SEKELUARGA INGIN MENGUCAPKAN BANYAK TERIMAH KASIH KEPADA AKI NAWE BERKAT BANTUANNNYA SEMUA HUTANG HUTANG SAYA SUDAH PADA LUNAS SEMUA BAHKAN SEKARAN SAYA SUDAH BISA BUKA TOKO SENDIRI,ITU SEMUA ATAS BANTUAN AKI YG TELAH MEMBERIKAN ANKA JITUNYA KEPADA SAYA DAN ALHAMDULILLAH ITU BENER2 TERBUKTI TEMBUS..BAGI ANDA YG INGIN SEPERTI SAYA DAN YANG SANGAT MEMERLUKAN ANGKA RITUAL 2D 3D 4D YANG DIJAMIN 100% TEMBUS SILAHKAN HUBUNGI AKI NAWE DI 085-218-379-259

    BalasHapus